HALONIAGA.COM , Jakarta – Sejumlah kebutuhan pokok seperti jagung, telur dan ayam ras bakal disiapkan harga acuan barunya oleh Badan Pangan Nasional (NFA). Langkah itu, dinilai NFA sebagai penguatan produksi jagung nasional yang juga digunakan sebagai pakan ternak unggas.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo, harga jagung yang baik di tingkat produsen dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produksinya.
Sehingga, pihaknya telah membangun koordinasi dengan seluruh stakeholder jagung nasional dari mulai kementerian dan lembaga terkait, gapoktan, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha swasta dan koperasi guna membangun keseimbangan hulu-hilir melalui penetapan Harga Acuan Pembelian atau Penjualan (HAP) jagung, telur, dan ayam.
“Kita telah buatkan rancangan per badannya terkait penetapan HAP jagung, telur, dan ayam. Besaran nilai yang ditetapkan untuk tingkat peternak dan masyarakat berdasarkan harga pokok produksi yang informasinya kita peroleh dari hasil diskusi dan rembuk bersama perwakilan stakeholder terkait,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (2/8/2022).
Arief mengatakan, upaya lain yang dilakukan untuk memperkuat tata kelola jagung nasional adalah penguatan peran BUMN dalam menangani hasil panen jagung dalam rangka stabilisasi harga dari hulu ke hilir. “Offtake hasil panen oleh BUMN akan dilakukan Perum Bulog dan ID FOOD sebagai Holding BUMN Pangan,” kata Arief.
Selain itu, optimalisasi fungsi fasilitas logistik juga akan terus didorong, terutama fasilitas dryer dan silo yang dimiliki oleh BUMN, seperti Corn Drying Center (CDC) Bulog. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat cadangan jagung nasional.
Di samping penguatan di sektor hulu, Arief juga mengatakan, perlu dilakukan kolaborasi untuk memperkuat sektor hilir, melalui pemerataan pendistribusian dari sentra produksi ke wilayah-wilayah yang produktivitas jagungnya rendah.