HALONIAGA.COM, Kediri – Pemprov Jawa Timur, melalui Gubernur Khofifah Indar Parawansa melarang impor daging masuk ke wilayahnya. Hal tersebut dilakukan,meningat karena sampai saat ini populasi sapi potong masih berlimpah.
Kebijakan itu, disampaikan Gubernur saat acara Pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Jawa Timur ke-5 Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Timur di Hotel Insumo Kota Kediri, Minggu (27/2/2022).
“Kalau di Jatim ini populasi sapi potong 4,93 juta ekor, harga di pasar tradisional di Jatim stabil, suplai juga stabil,” kata Mantan Mensos itu.
Lanjutnya, jika ada kenaikan harga daging sapi di beberapa provinsi lainnya dan kemudian ada opsi untuk melakukan impor daging, pihaknya mempersilakan, namun tidak mengizinkan impor daging masuk ke Jatim.
“Pemerintah bisa saja mengambil kebijakan impor, tapi Pemprov Jatim melarang untuk masuknya daging impor ke Jatim. Insya Allah Jatim sudah sangat cukup untuk menyiapkan kebutuhan daging di seluruh area pasar modern maupun tradisional sampai titik konsumen,” kata dia.
Ia pun menambahkan stok daging juga dipastikan aman menjelang Lebaran 2022. Hal ini karena populasi sapi potong yang sangat besar di Jatim.
“Sama (stok aman), karena kami punya stok sapo potong yang populasinya sangat besar,” kata dia.
Sementara itu, kenaikan harga daging sapi memang terjadi di sejumlah daerah. Namun, di pasar tradisional wilayah Kota Kediri untuk daging sapi murni adalah Rp105 ribu per kilogram.
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan di Jakarta mengharapkan tidak semua pedagang daging melakukan mogok berjualan selama lima hari mulai 28 Februari 2022 karena ada pihak lain pengguna komoditas itu sebagai bahan baku utama.
Ia mengatakan jika mendapat laporan sejumlah pedagang daging akan mogok jualan. Namun, ada hal yang harus diperhatikan, karena ada pihak ketiga seperti penjual bakso, warteg dan sebagainya.
Reynaldi mengungkapkan bahwa pihaknya akan komunikasi dengan pemerintah untuk segera melakukan intervensi terkait melambungnya harga daging. HPP harga daging sapi kini Rp 140.000, sementara harus dijual dengan harga Rp 115.000-Rp 120.000, sehingga rugi. (drw)