HALONIAGA.COM , Kediri – Setelah melalui musyawarah dan mufakat bersama, akhirnya David Tompo Wahyudi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kediri periode (sisa) 2010-2024.
David dinilai cukup mumpuni untuk mimpin Kadin Kabupaten Kediri kedepan karena komitmennya cukup besar dalam peningkatan ekonomi daerah serta penguatan organisasi Kadin Kabupaten Kediri.
Dalam sambutannya saat penutupan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Kadin Kabupaten Kediri, Kamis (4/8/2022), Davis mengungkapkan bahwa pihaknya akan secara konsisten melakukan penguatan dalam kepengurusannya.
“Pertama, kita kuatkan kepengurusan Kadin Kabupaten Kediri. Kita bentukan Tim Formatur yang dipilih dengan jernih agar nantinya kepengurusan yang terpilih tidak mementingkan diri sendiri tetapi harus mementingkan organisasi Kadin dan kemajuan ekonomi daerah, utamanya dalam pengembangan UMKM dan potensi lain yang ada di kabupaten Kediri,” ujar David.
Menurut pengakuannya, potensi UMKM yang ada di kabupaten Kediri memang cukup besar. Data Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) Kabupaten Kediri menunjukan ada tujuh produk UMKM di Kabupaten Kediri memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut karena memiliki pasar yang menjanjikan.
Ke tujuh produk itu adalah batik, bordir, sepatu, kerajinan tangan, senapan angin, makanan dan minuman olahan, dan susu.
“UMKM harus dibina dengan sebaik mungkin, kalau bisa naik ke tingkat internasional dan bisa ekspor. Karena UMKM kabupaten Kediri ini sebenarnya sudah sangat luar biasa. Dan ini ditunjang dengan adanya Rumah Kurasi yang ada di kota Kediri sehingga tidak ada kesulitan,” katanya.
Beberapa produk UMKM yang sudah dikolaborasikan dengan Rumah Kurasi diantaranya adalah produk kopi Rosela dan beberapa jenis kripik yang banyak diminati luar negeri. “Kami akan bekerjasama semaksimal mungkin untuk membantu UMKM bisa maju,” tegasnya.
Terkait dengan pengembangan potensi agropolitan kabupaten Kediri, David menandaskan bahwa saat ini Kediri telah membentuk kawasan agropolitan untuk pengembangan beberapa jenis komoditas pertanian. Diantaranya adalah Kawasan Pakancubung yang meliputi Pare, Kandangan, Puncu, dan Kepung dengan komoditas andalan yang dikembangkan adalah cabe.